Generation (Washington) merilis data baru yang mengungkapkan bagaimana pekerja berusia di atas 45 tahun menggunakan AI. Laporan tersebut, yang didanai oleh Google.org dan SCAN Foundation, didasarkan pada penelitian di Perancis, Irlandia, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat. Perekrutan untuk posisi entry-level dan mid-level diperkirakan akan menurun secara signifikan selama 12 bulan ke depan.

Survei menunjukkan bahwa meskipun perusahaan di AS dan Eropa cenderung lebih menyukai kandidat yang lebih muda, pekerja dengan karir menengah dan tingkat yang lebih tinggi sering kali mengatakan bahwa kinerja mereka sama baiknya atau bahkan lebih baik dibandingkan rekan kerja mereka yang lebih muda. Namun, diskriminasi usia lebih parah terjadi pada pekerjaan yang menggunakan AI, dengan hanya 32% kandidat di AS dan 33% di Eropa mempertimbangkan kandidat berusia di atas 60 tahun.

15% pekerja berusia di atas 45 tahun menggunakan alat AI di tempat kerja, banyak di antaranya adalah “pengguna yang mahir” secara otodidak. Mereka melihat peningkatan dalam kualitas, produktivitas, dan pengambilan keputusan melalui penggunaan AI. Namun, tingkat penggunaan AI yang rendah mungkin menyebabkan hilangnya peluang pertumbuhan.

Perusahaan di AS dan Eropa mulai menawarkan alat AI kepada karyawannya, serta dukungan pelatihan. Namun, kami masih mencoba mencari tahu dukungan mana yang paling efektif. Mona Mourshed, CEO Global Generation, mengatakan kombinasi AI dan keahlian manusia akan bersifat transformatif.