Saat dunia berkumpul di Baku untuk Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2024, urgensi untuk mengatasi perubahan iklim terasa nyata. Integrasi teknologi AI dan cloud muncul sebagai pendorong utama dalam pencarian solusi berkelanjutan di berbagai sektor. Teknologi ini terbukti berperan penting dalam memproses sejumlah besar data yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang tepat dalam upaya mitigasi dan adaptasi iklim.

Google Earth Engine, misalnya, saat ini digunakan oleh Forest Data Partnership untuk memantau risiko deforestasi di perkebunan kelapa sawit secara global. Inisiatif ini secara signifikan mengurangi biaya pemantauan hutan dan menyediakan data waktu nyata bagi perusahaan. Dalam konteks yang sama, NGIS memanfaatkan platform yang sama untuk TraceMark, yang meningkatkan transparansi rantai pasokan. Global Fishing Watch, yang didirikan bersama oleh Google, menggunakan AI untuk menganalisis dampak aktivitas manusia terhadap ekosistem laut, yang membantu dalam pengembangan kebijakan dan konservasi laut.

Kapasitas AI untuk menangani kumpulan data yang luas mengubah pendekatan bisnis terhadap perubahan iklim. Perusahaan kini menggunakan AI untuk melacak kemajuan menuju tujuan keberlanjutan, meningkatkan ketahanan dan transparansi. Misalnya, Palo Alto Networks telah bermitra dengan Watershed untuk mengukur jejak karbon mereka menggunakan Google Cloud, sementara HSBC telah mengembangkan alat penilaian risiko iklim pada platform yang sama. Swiss Re juga memanfaatkan Google Earth Engine untuk meningkatkan pemodelan risiko banjir dalam asuransi.

Selain itu, bisnis mengoptimalkan operasi untuk efisiensi dan keberlanjutan yang lebih baik melalui AI. Geotab mengelola sejumlah besar data untuk meningkatkan operasi armada komersial, yang berkontribusi pada elektrifikasi armada. Dorongan menuju model bisnis yang berkelanjutan juga terlihat jelas, dengan perusahaan seperti Recykal dan Einride mendefinisikan ulang pengelolaan limbah dan transportasi barang, masing-masing, melalui penggunaan cloud dan AI yang inovatif.

Dalam bidang pembangunan berkelanjutan, Google Cloud membantu bisnis mengurangi dampak lingkungan dari aplikasi cloud mereka. L'Oréal, misalnya, menggunakan alat Jejak Carbon Google Cloud untuk memantau dan menyusun strategi pengurangan emisi terkait cloud mereka. Google sendiri berkomitmen untuk mencapai emisi nol bersih dan beroperasi dengan energi bebas karbon pada tahun 2030. Rangkaian alat dan sumber daya Google Cloud dirancang untuk mendukung organisasi dalam upaya keberlanjutan mereka, menunjukkan potensi data dan AI untuk mendorong ketahanan, pengurangan biaya, dan pertumbuhan berkelanjutan.